Manajemen Komunikasi Privasi Perempuan Tentang Cyber Sexual Harassment

Authors

2022-12-03 — Updated on 2023-10-16

Versions

Downloads

Cyber sexual harassment dapat terjadi pada perempuan, pelakunya bisa dari orang terdekat atau orang yang tidak dikenal. Bagi perempuan yang mengalami cyber sexual harassment tentu tidak mudah membagikan informasi pribadinya. Apalagi dengan adanya kekhawatiran seperti kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian untuk eksplorasi manajemen komunikasi privasi perempuan yang mengalami cyber sexual harassment (ownership) menceritakan kejadiannya kepada rekan curhat (co-ownership).

Teori Manajemen Komunikasi Privasi digunakan untuk menganalisis temuan data. Pendekatan penelitian yang dipilih kualitatif dengan jenis eksploratif, serta dengan metode penelitian fenomenologi. Metode penelitian membantu mengetahui eksplorasi pengalaman perempuan tentang cyber sexual harassment dalam mengelola informasinya kepada rekan curhat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan transendental Edmund Husserl. Menguji keabsahan data menggunakan sumber triangulasi dan teknik triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan perempuan bisa mengalami berbagai jenis cyber sexual harassment, kedekatan dengan pelaku mempengaruhi jenisnya. Manajemen komunikasi privasi perempuan akan lebih rumit apabila semakin dekat dengan pelaku, karena pelaku bisa mempunyai dominasi untuk pengendalian informasi pribadi. Ownership lebih percaya bercerita kepada perempuan, hal ini disebabkan adanya harapan mendapat dukungan dan saran dari rekannya. Pemilihan rekan cerita akan memudahkan dalam penjagaan informasi privasi, meskipun tidak ada aturan tertentu, dengan kepercayaan pada rekan curhat dapat meminimalisir terjadinya turbulensi batas informasi pribadi.

 

Kata kunci: Cyber sexual harassment, Manajemen Komunikasi Privasi, Perempuan